Cara Menggunakan Multimeter
1) Mengukur
arus atau Amper meter
2) Mengukur
tegangan atau Volt meter
3) Mengukur
tahanan atau Ohm meter
Karena kemampuan
sebagai Amper meter (A) , Volt meter (V) dan Ohm meter (O)
maka alat ini juga sering disebut AVO meter.
Model multi meter yang banyak digunakan ada dua, yaitu model analag dan model digital. Model analog menggunakan jarum penunjuk, sedangkan model digital langsung menujukkan angka hasil pengukuran.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCF8EGfGwxCMKeNR4fnWBFep6YErAS-gOKGW_ckX606BbU_JsJWeXyKOqTx25JrazzWk2COv_BinMKq-0EJxdiEBU0qsBb_-lMgksP1c9wjwMB8V_OEDnAEbrdaTHnbe6JlMeaR2QW21ff/s1600/Model+Multi+Meter.jpg)
MODEL
MULTI METER
1. Multimeter Analog
Multi meter analog
merupakan multi meter dengan penunjukan jarum ukur, multi meter jenis ini
pada saat ini banyak digunakan karena harganya lebih murah, namum pembacaan
hasil ukur lebih sulit karena sekala ukur pada display cukup banyak.
Bagian-bagian multi meter analog dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Bagian-bagian multi meter analog dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgg12XyNWkx6XQGCgb4gfPv0m64r7NxmXUOUI9yP-shiM19IrmK9WFdD2q3fbmzbARFTMIk9b_wjJ_l4TgOHNVIpgQZ4JLDWJ0tfWKGmhWP0ONrrkbqUCGDeRHrgV_XJ7k3EX1och0hVmY6/s1600/Multi+Meter+Analog.jpg)
Cara Menggunakan Multi meter Analog
1.
Mengukur Arus Listrik
Sebelum menggunakan Amper meter untuk mengukur arus listrik perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
Sebelum menggunakan Amper meter untuk mengukur arus listrik perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
a.
Pastikan bahwa arus yang diukur lebih
rendah dari skala ukur yang dipilih, beberapa multi meter mempunyai batas
maksimal 500 mA atau 0,5 A.
b.
Metode memasang amper meter pada
rangkaian adalah secara seri, pengukuran secara parallel dapat menyebabkan multimeter
terbakar
c.
Pastikan pemasangan colok ukur (test
lead) tepat.
Sekala ukur amper
meter pada multi meter sangat beragam, diantara 250 mA dan 20 A. Contoh
melakukan pengukuran arus kurang dari 250 mA.
Langkah mengukur:
1.
Putar selector ukur kearah 250 mA
2.
Pasang alat amper meter secara seri,
yaitu colok ukur merah (+) ke beban atau lampu dan colok ukur hitam (negatip)
ke arah negatip baterai
3.
Baca hasil pengukuran pada angka
maksimal 25, kemudian hasilnya kalikan dengan 10.
Dari penunjukan alat ukur di atas menunjukkan angka 3, maka besar arus yang mengalir adalah 3 x 10 = 30 mA.
2.
Mengukur Tegangan
a.
Mengukur Tegangan DC
Baterai merupakan salah satu sumber listrik tegangan DC. Besar tegangan DC yang mampu diukur adalah 0 – 500 Volt DC. Posisi pengukuran terdiri dari 2,5 V, 10 V, 25 V, 50 V dan 500 V.Sebelum menggunakan Volt meter untuk mengukur arus listrik perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
Baterai merupakan salah satu sumber listrik tegangan DC. Besar tegangan DC yang mampu diukur adalah 0 – 500 Volt DC. Posisi pengukuran terdiri dari 2,5 V, 10 V, 25 V, 50 V dan 500 V.Sebelum menggunakan Volt meter untuk mengukur arus listrik perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
1.
Pastikan bahwa tegangan yang diukur
lebih rendah dari skala ukur yang dipilih, misal mengukur tegangan baterai 12V
DC maka pilih skala 25V DC.
2.
Metode memasang Volt meter pada
rangkaian adalah secara paralel, pengukuran secara seri dapat menyebabkan
multimeter terbakar.
3.
Pastikan pemasangan colok ukur (test
lead) tepat.
Langkah mengukur tegangan
baterai pada rangkaian
1.
Putar selector ukur kearah 25 V DC.
2.
Pasang alat volt meter secara
paralel, yaitu colok ukur merah (+) ke positip baterai dan colok ukur hitam
(negatip) ke arah negatip baterai.
3.
Baca hasil pengukuran pada angka
maksimal 25.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUyFig2evBa_AIpDxYU73DiPHB1sP_iJ-QAKviJzI1kECBIgrBxvK-hyF9JZ6rz_0668saolcMgkN31FX_jvHOXVpsrEmF6qfwLwhW53e92dEJ9eR3aXfp2YV0RPnxYqOPElmH0BtHqz4X/s1600/Menggunakan+Volt+Meter.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAdrxED8OvmAaO7xtV1ttK8RBRhdrVgYr_4HOA8MzBkAVLe6Nyv5wfTtc_uPTy674txC4NIQ6zXRtsvc0Wm4PC2cDiqMQeAGSukzgiefpJpFJ_37AZT_5iZaOkcL-ly2f4XXwVbqfU4Hgv/s1600/Menggunakan+Volt+Meter2.jpg)
Dari penunjukan alat ukur di atas menunjukkan
angka 12 V DC
b.
Mengukur Tegangan AC
Multi meter mampu mengukur tegangan AC sebesar 0 – 1000 Volt. Posisi pengukuran terdiri dari 10 V, 25 V, 250 V dan 1000 V. Sebelum menggunakan Volt meter untuk mengukur arus listrik perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
Multi meter mampu mengukur tegangan AC sebesar 0 – 1000 Volt. Posisi pengukuran terdiri dari 10 V, 25 V, 250 V dan 1000 V. Sebelum menggunakan Volt meter untuk mengukur arus listrik perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
1.
Pastikan bahwa tegangan yang diukur
lebih rendah dari skala ukur yang dipilih, misal mengukur tegangan listrik
sebesar 220 V maka pilih skala 250V AC.
2.
Metode memasang Volt meter pada
rangkaian adalah secara paralel, pengukuran secara seri dapat menyebabkan
multimeter terbakar
3.
Pemasangan colok ukur (test lead)
dapat dibolak-balik.
Langkah mengukur
tegangan listrik yaitu:
1.
Putar selector ukur kearah 250 V AC
2.
Pasang alat volt meter secara
paralel, yaitu memasukkan colok ukur merah (+)dan colok ukur hitam (-)
pada lubang sumber listrik.
3.
Baca hasil pengukuran pada angka
maksimal 25, kalikan hasil pengukuran dengan 10.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjL_QE0tkSEfCVwj0eKY-dv6Bm8kkd0FOv7v_oqORoQsjjwmihzLbnBjCqkQTJRCpfaBjT_Tcqqlc1CPwBcmpFv-dWJh87BPwHGsEZa1hBN4o0Psg0JD_bTkx956lnPAsNPeiOr51jH73PP/s1600/Menggunakan+Volt+Meter+Mengukur+Tegangan+AC.jpg)
Dari penunjukan alat ukur di atas menunjukkan
angka 10, maka besar tegangan sumber listrik adalah 10x 10 = 100 Volt
AC. Bila tegangan jaringan seharusnya 220 V, maka terjadi penurunan
tegangan pada sumber listrik.
3.
Mengukur tahanan
Sebelum menggunakan Ohm meter untuk mengukur tahanan perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
Sebelum menggunakan Ohm meter untuk mengukur tahanan perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
1.
Pastikan bahwa tahanan yang diukur
dalam rentang pengukuran efektif tahanan yang diukur, misal mengukur tahanan 220
Ω
maka pilih skala1 X, tahanan 800 Ω menggunakan 10 X, tahanan 8 K Ω menggunakan 1 x 1K.
2.
Kalibrasi alat ukur sebelum
digunakan, dengan cara menghubungkan singkat colok ukur, dan mengatur jarum
pada posisi 0 (nol).
3.
Pengukuran tidak boleh pada rangkian
uyang dialiri listrik, jadi matikan sumber dan lepas komponen saat melakukan
pengukuran.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwjGATmtEe828OoUYazggUMG7YefYxwhr-coCDPIMpbMYnhA9TM-66zisRmD6PV_N4wHpyuz3iVzmzVdoBSo7ZmOuGFdQnKcqT4e_ubpBkpASmZ4AUTzMdFZHnTJmhMIg8AQdgAuonIbBQ/s1600/Mengukur+Tahanan+Lampu.jpg)
Langkah mengukur
tahanan
1.
Putar selector ukur kearah 1X Ω.
2.
Kalibrasi alat ukur dengan cara
menghubungkan singkat colok ukur, dan mengatur jarum pada posisi 0 (nol) dengan
memutar Ohm calibration.
3.
Hubungkan colok ukur ke tahanan yang
diukur.
4.
Baca hasil pengukuran.
Hasil pengukuran menunjukan besar tahanan adalah 9 Ω. Bila posisi pengukuran pada 10 X, maka hasil diatas dikalikan 10, sehingga 9 x 10 = 90 Ω.
2. Multimeter Digital
Multi meter digital pada saat ini lebih banyak
digunakan karena hasil lebih akurat dan pembcaan lebih mudah. Pada multi meter
digital terdapat sekala ukur dengan tulisan M (Mega), K (Kilo), m (milli), U
(mikro). Cara menggunakan multimeter digital sama dengan multi meter
analog. Contoh penggunaan dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCS3usRPPVQvnZEdyxSwGMl4xKr1Dp8h5wJGAcxNylARXBlVIziYFiZ0he5ngoKP9BKSuXuXImtJHn0t8dl9Vp3XyZ5O4pVA0ugyaqfDZAAEFBBsAistIL6B3HPThNcBy3xkkccp9PIs2k/s1600/Mengukur+kebocoran+listrik+rangkaian.jpg)
Mengukur kebocoran
listrik rangkaian
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtofoFarIbZnX4xwExu66-tPYc87HdfoJBT4whc_Ni09VBcCZPw_YqoWNWrpCv9Quif2Y0LZOISWVeS_gZe3uqiHaml8n7qkkwxIrD4L3_umh7bMnMFN9HnBkh99QTffaSptFkfVTzB_xe/s1600/Mengukur+kebocoran+tegangan+baterai.jpg)
Mengukur kebocoran
tegangan baterai
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicYtj3SJh9vLqQSYiJHnMWoVd0bw0_zhCH6Rn_KcAa5T0nmkgKTMwfDvywHbT7nud_X1VpYcIaZIUgzNHhqsc2yj_nXWN_Kv_JOVT9j8tWCF_lBcqSasF0w5uCd9Nm8AxD4Rp4uAXija3i/s1600/Mengukur+tegangan+output+terminal+relay.jpg)
Mengukur tegangan
output terminal relay
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCRlbRw4mlFMz9tjR5VB_ymsQKeShgk_LOWuJaRKoNQ4cylLWv22saGte0cf_Fz4B0HH_VX_59vtSbgwEqhXyaPbhtqUlCfaXmR2xdxEbwHD7Hh3Y3D6osLQSqpgr5KIgu9aV16H8Rs5QD/s1600/Mengukur+tahanan+terminal+relay.jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar